ByteDance Dituduh Melanggar Aturan OpenAI dalam Pengembangan Chatbot - xwijaya

Tidak menemukan artikel? cari disini



ByteDance Dituduh Melanggar Aturan OpenAI dalam Pengembangan Chatbot

ByteDance Dituduh Melanggar Aturan OpenAI dalam Pengembangan Chatbot
Foto Ilustrasi sumber: www.hitekno.com


ByteDance Menggunakan Teknologi OpenAI untuk Mengembangkan Chatbotnya


Perusahaan induk TikTok, ByteDance, diduga menggunakan teknologi OpenAI untuk mengembangkan chatbotnya sendiri. Akibatnya, akun OpenAI yang dimiliki oleh mereka telah ditangguhkan karena melanggar aturan perusahaan pemilik ChatGPT ini.


ByteDance Melanggar Aturan Penggunaan Teknologi OpenAI


OpenAI telah menetapkan aturan yang melarang penggunaan kecerdasan buatan (AI) yang memanfaatkan produk dan layanan mereka tanpa izin. Para pengguna juga tidak diizinkan menggunakan metode apa pun untuk mengekstrak data kecuali yang telah diizinkan oleh API milik ChatGPT.


Dilaporkan bahwa ByteDance mengetahui larangan ini, namun mereka tetap menggunakan API untuk melatih dan membandingkan produk mereka yang dikenal dengan nama Project Seed. Mereka juga memerintahkan karyawan mereka untuk merahasiakan komunikasi internal terkait hal ini dengan menggunakan teknik desensitisasi data.


"Semua pelanggan API harus mematuhi kebijakan penggunaan kami untuk memastikan bahwa teknologi kami digunakan dengan tujuan yang baik. Meskipun penggunaan API oleh ByteDance sangat minim, kami telah menangguhkan akun mereka sementara kami melakukan penyelidikan lebih lanjut," ungkap Niko Felix, juru bicara OpenAI.


Jika terbukti bahwa ByteDance secara melanggar menggunakan teknologi OpenAI, OpenAI akan meminta mereka untuk melakukan perubahan atau bahkan menghentikan akun mereka.


Di sisi lain, ByteDance membantah telah melakukan kesalahan. Mereka mengklaim memiliki lisensi untuk menggunakan API GPT yang mereka peroleh langsung dari Microsoft.


"Kami menggunakan GPT untuk mendukung produk dan fitur di pasar non-China, namun kami menggunakan model yang telah kita kembangkan sendiri untuk mendukung Doubao, yang hanya tersedia di China," kata seorang juru bicara ByteDance.


Hingga saat ini, OpenAI masih belum memberikan tanggapannya terkait dengan klaim yang diajukan oleh ByteDance.


Video Terkait:

Tidak ada komentar