El Nino Membawa Dampak Pada Keandalan Tenaga Listrik dan Lingkungan di Indonesia - xwijaya

Tidak menemukan artikel? cari disini



El Nino Membawa Dampak Pada Keandalan Tenaga Listrik dan Lingkungan di Indonesia

El Nino Membawa Dampak Pada Keandalan Tenaga Listrik dan Lingkungan di Indonesia
Foto Ilustrasi sumber: nasional.okezone.com

Dampak El Nino terhadap Keandalan Listrik di Indonesia


Fenomena El Nino ternyata turut berdampak pada keandalan tenaga listrik di Indonesia. Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Darmawan Prasodjo mengungkapkan dampak dari perubahan iklim kini sangat terasa. Dalam agenda Apel Kesiapan Kelistrikan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di Kantor Pusat PLN (Persero), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Darmawan mengatakan anomali cuaca yang dulu terjadi setiap 10 tahun sekali kini bisa terjadi dalam kurun beberapa tahun saja. "Jika diakumulasi, jumlah curah hujan sebenarnya sama tapi (yang membedakan) jangka waktunya. Sekarang sekali hujan bisa menyebabkan banjir, sekali kemarau bisa kering dalam jangka panjang," ucapnya dalam detikFinance, dikutip Rabu (20/12/2023).


Pengaruh El Nino Terhadap Keandalan Listrik di Sulawesi Selatan


Pengaruh El Nino pada keandalan sistem listrik Indonesia terlihat di Sulawesi Selatan. Diketahui, provinsi tersebut banyak menggunakan pembangkit listrik tenaga air yang bergantung pada danau. "Daya pasoknya berkurang 700 megawatt disebabkan ketinggian air di danau-danau berkurang drastis karena curah hujan tidak muncul-muncul," ungkapnya.


Sebagai informasi, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Kondisi ini umumnya terjadi setiap 5-7 tahun sekali. Selain listrik, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati juga mengungkapkan dampak lanjutan kekeringan di Indonesia akibat El Nino di Indonesia. Dampak kekeringan ini meliputi penurunan produksi tanaman pangan, lonjakan harga bahan pangan, serta kebakaran hutan dan lahan. "Hingga Oktober dasarian II, 2023, El Nino moderate ( 1.719) dan IOD positif ( 2.014) masih bertahan. BMKG dan beberapa Pusat Iklim Dunia memprediksi El Nino terus bertahan pada level moderat hingga periode Desember 2023-Januari-Februari 2024, sementara IOD Positif akan terus bertahan hingga akhir tahun 2023," kata Dwikorita dalam rapat bersama Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) RI.


Dampak Kekeringan dari El Nino di Indonesia


Adapun dampak kemarau kering di Indonesia yakni:


1. Penurunan Produksi Tanaman Pangan: Kemarau kering di Indonesia mengancam produksi tanaman pangan. Siklus masa tanam yang terganggu membuat adanya risiko gagal panen serta adanya hama.


2. Kurang Air untuk Pertanian hingga Energi: Kemarau kering juga mengakibatkan petani kekurangan sumber daya air. Dwikorita menambahkan, kekurangan sumber daya air menurunkan jumlah produksi energi yang bersumber dari PLTA. "Sedangkan di sektor ketahanan meningkatkan risiko kesehatan berkaitan dengan sanitasi dan ketersediaan air bersih untuk dikonsumsi dan kebersihan," terangnya.


3. Kebakaran Hutan dan Lahan: Kondisi kemarau kering berisiko mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan. Jika terjadi karhutla, daerah tersebut akan mengalami polusi udara dan warganya berisiko terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). BMKG juga mencatat, Hari Tanpa Hujan (HTH) kategori Ekstrem Panjang dengan HTH lebih dari 60 hari terjadi di wilayah Lampung, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Di Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTT, NTB, Kalteng, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua. HTH terpanjang tercatat selama 176 hari di Sumba Timur.

Video Terkait:

Tidak ada komentar