Energi Terbarukan di Negara Berkembang 4 Kali Lebih Mahal daripada Negara Maju - xwijaya

Tidak menemukan artikel? cari disini



Energi Terbarukan di Negara Berkembang 4 Kali Lebih Mahal daripada Negara Maju

Energi Terbarukan di Negara Berkembang 4 Kali Lebih Mahal daripada Negara Maju
Foto Ilustrasi sumber: homecare24.id


International Energy Agency (IEA) Mendorong Penurunan Biaya Energi Terbarukan


International Energy Agency (IEA) akan berupaya memastikan Bank Dunia, bank pembangunan regional, dan lembaga lainnya memprioritaskan penurunan biaya investasi energi terbarukan di negara-negara berkembang. Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut KTT iklim COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), yang berlangsung beberapa waktu lalu. Dalam COP28, salah satu poin kesepakatannya adalah meningkatkan kapasitas energi terbarukan global hingga tiga kali lipat.


Hambatan Investasi di Negara-Negara Berkembang


Investasi energi terbarukan di negara-negara berkembang, menurut Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol, belum mengalami perubahan sejak tahun 2015, meskipun perkembangan energi terbarukan secara global meningkat hampir dua kali lipat. Peningkatan ini mayoritas berasal dari China dan negara-negara maju. Birol mengatakan bahwa dunia perlu fokus untuk menemukan mekanisme pengurangan risiko guna memastikan arus modal ke negara-negara berkembang.


Pentingnya Pembiayaan Energi Terbarukan


Birol menegaskan bahwa modal yang diperlukan untuk berinvestasi ke pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di negara-negara berkembang empat kali lebih mahal dibandingkan di negara-negara maju. Kondisi ini menyebabkan pengembangan energi terbarukan di negara berkembang kurang menarik dan menghambat aliran investasi ke sana. Oleh karena itu, pendanaan lunak menjadi prioritas utama bagi Bank Dunia, bank pembangunan regional, dan sektor keuangan dalam mendorong peralihan ke energi terbarukan.


Upaya untuk Mendorong Investasi Energi Terbarukan


Birol menambahkan bahwa saat ini dunia memiliki modal yang cukup untuk mengembangkan energi terbarukan secara global. Jika Bank Dunia, bank pembangunan regional, dan lembaga keuangan menyediakan jaminan dan mekanisme pengurangan risiko, maka aliran investasi akan meningkat dengan cepat karena potensi energi terbarukan yang sangat besar. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas energi terbarukan di negara-negara berkembang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.


Video Terkait:

Tidak ada komentar