Foto Ilustrasi sumber: id.pinterest.com

Riuhnya Warganet terhadap Postingan Idol K-Pop yang Mendukung Brand Makanan Israel

Baru-baru ini warga net dibuat riuh dengan kabar mengenai beberapa idol asal Korea Selatan yang kedapatan mengunggah postingan sedang menikmati beberapa brand makanan dan minuman pro negara Israel. Seperti yang kita tahu, beberapa brand makanan dan minuman populer di dunia diketahui mendukung aktivitas Genosida yang dilakukan Negara Israel kepada warga Palestina. Dua divantaranya adalah McDonald's dan Starbucks. Genosida sendiri merujuk kepada aksi militer Israel kepada Palestina yang hingga detik ini belum terselesaikan.

Idol K-Pop yang Terlibat

Para idol K-Pop yang kedapatan mengupload brand makanan tersebut di antaranya, Doyoung (NCT), Somi (eks l.O.l), Siwon (Super Junior), dan Jung Yong-hwa (CNBLUE). Menurut kabar yang beredar, diketahui Siwon, Somi, dan Jung Yong-hwa tampak mengupload brand Starbucks di akun Instagram masing-masing. Sementara Doyoung diketahui menjadi brand ambassador dari McDonald's, yang paling banyak menyita perhatian. Doyoung NCT mendapatkan banyak kritikan dari para netizen usai menjadi model produk pro Israel. Kritikan kepada Doyoung NCT terus berdatangan dari para netizen yang peduli dengan isu kemanusiaan di Palestina. Tidak hanya dari para netizen, Doyoung NCT juga mendapatkan cancel culture dari banyak penggemarnya.

Tutup Mata terhadap Kritik

Mendapatkan banyak kritik, Doyoung seperti tutup mata dengan apa yang terjadi. Ia terus melakukan promosi produk yang saat ini tengah ramai diboikot oleh para netizen. Mulai dari promosi di feed Instagram, hingga mempromosikannya di Bubble. Pada Senin (25/12/2023) lalu, adik dari aktor Gong Myung tersebut mempromosikan produk tersebut dengan bangga di Bubble dengan bangganya.

Aksi Boikot Semakin Berkembang

Seruan boikot terhadap brand-brand yang mendukung Israel semakin massif. Para warga dunia kini ramai-ramai menggalang dukungan untuk menghentikan konsumsi produk-produk tersebut. Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran kita sebagai konsumen untuk memilih dengan bijak mana brand yang kita dukung. Masalah politik menjadi semakin terkait dengan industri makanan dan minuman yang sebelumnya dianggap sebagai hal yang netral. Dengan aksi boikot ini, diharapkan pesan tentang keadilan dan kemanusiaan dapat tersampaikan kepada negara-negara yang terlibat dalam konflik tersebut.

Video Terkait: