Kenapa Kuda dan Mamalia Lainnya Memiliki Wajah Panjang? Penjelasan Ilmuwan - xwijaya

Tidak menemukan artikel? cari disini



Kenapa Kuda dan Mamalia Lainnya Memiliki Wajah Panjang? Penjelasan Ilmuwan

Kenapa Kuda dan Mamalia Lainnya Memiliki Wajah Panjang? Penjelasan Ilmuwan
Foto Ilustrasi sumber: www.mikirbae.com

Kenapa Kuda dan Mamalia Lainnya Memiliki Wajah Panjang? Penjelasan Ilmuwan

Bentuk Wajah Panjang pada Kuda dan Mamalia Lainnya


Berbeda dengan hewan lainnya, kuda cenderung memiliki bentuk wajah yang panjang. Lantas, apa alasannya? Sebelumnya, ilmuwan menemukan jika bentuk wajah itu tak hanya ditemukan pada kuda, tetapi juga beberapa mamalia lainnya. Sebut saja kanguru, quokka, bahkan rubah tibet memiliki bentuk wajah panjang. Menurut para ilmuwan, bentuk wajah ini tidak muncul secara acak. Sebaliknya, wajah yang lebih panjang sering kali bertepatan dengan ukuran tubuh yang lebih besar pada kelompok hewan tertentu. Mereka menyebut efek ini Craniofacial Evolutionary Allometry atau CREA.


Penjelasan Ilmuwan Mengenai CREA


CREA merupakan kecenderungan di antara spesies yang berkerabat dekat memiliki rostra yang lebih pendek dan tempurung otak yang lebih besar. Contoh hewan yang memiliki CREA, antara lain kijang, kelelawar buah, luwak, dan tupai. Mengingat betapa umum hal ini, ilmuwan masih kesulitan menemukan penjelasan mengenai CREA. Salah satu dugaannya adalah pola CREA mungkin merupakan bagian bawaan dari perkembangan tengkorak, di mana wajah mamalia secara otomatis menjadi lebih panjang seiring pertumbuhan hewan tersebut. Kendala dari penjelasan ini adalah banyaknya kasus di mana pola CREA tidak ada. Berang-berang laut dan orca berukuran lebih besar dari kebanyakan kerabat mereka, tetapi memiliki wajah yang lebih pendek. Sementara itu, posum madu dan kelelawar pemakan nektar berukuran kecil namun berwajah panjang. Ukuran tubuh mamalia yang besar tidak selalu menentukan panjang wajahnya.


Pengaruh Makanan dalam Bentuk Wajah


Dalam Science Alert, ilmuwan meyakini jawabannya terletak pada bagaimana spesies menggunakan wajah mereka untuk makan. Salah satu pengamatan penting adalah bahwa hewan yang berkerabat dekat cenderung memakan makanan serupa. Contohnya domba memakan rumput yang sama dengan sapi. Namun, karena domba secara keseluruhan lebih kecil, mereka harus menggigit lebih keras dengan rahang, otot rahang, dan gigi. Ternyata, wajah yang lebih pendek lebih efisien dalam menggigit keras. Hal ini disebabkan semakin kecilnya jarak antara otot rahang dan gigi. Cara kerjanya sama dengan penjepit barbekyu yakni semakin dekat tangan ke ujungnya, maka semakin kuat cengkraman pada steak. Oleh karena itu, keberadaan wajah pendek dapat dengan mudah dijelaskan.


Kemudian ilmuwan menyoroti pertanyaan lanjutan, jika wajah yang pendek mampu menggigit dengan baik, mengapa mamalia besar memiliki wajah yang lebih panjang? Jawabannya terletak pada hewan yang lebih besar secara alami memiliki otot yang lebih besar dan lebih mudah menggigit. Mereka bekerja lebih sedikit dalam menggigit dibandingkan dengan kerabat mereka yang lebih kecil. Dengan kata lain, mamalia yang lebih besar mampu memiliki tengkorak yang lebih panjang, yang diketahui bermanfaat dalam berbagai situasi. Pada herbivora, wajah yang lebih panjang memudahkan untuk meraih lebih banyak daun atau mengambil suapan yang lebih besar. Sementara pada karnivora, wajah yang lebih panjang dapat memasukkan taring yang lebih besar ke dalam mulut atau membantu rahang menutup lebih cepat.


Video Terkait:

Tidak ada komentar