Meningkatnya Kasus Leptospirosis di Kabupaten Bantul Memiliki Tren yang Mengkhawatirkan - xwijaya

Tidak menemukan artikel? cari disini



Meningkatnya Kasus Leptospirosis di Kabupaten Bantul Memiliki Tren yang Mengkhawatirkan

Meningkatnya Kasus Leptospirosis di Kabupaten Bantul Memiliki Tren yang Mengkhawatirkan
Foto Ilustrasi sumber: www.researchgate.net

Tren Leptospirosis Mengalahkan DBD di Bantul


Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul, DIY, melaporkan bahwa hingga November lalu, terdapat ratusan kasus leptospirosis dan beberapa di antaranya berakhir dengan kematian. Jumlah kasus ini melebihi jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD). "Kita perlu mewaspadai leptospirosis yang disebabkan oleh air kencing tikus. Tren leptospirosis di Bantul justru lebih tinggi daripada DBD," kata Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widiyantara. Hingga bulan November, terjadi 157 kasus leptospirosis, sementara kasus DBD mencapai 125 kasus. Dari 157 kasus leptospirosis, sembilan di antaranya berakhir dengan kematian. Peningkatan ini juga terlihat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan 137 kasus leptospirosis dan empat di antaranya berakhir dengan kematian.


Pencegahan Leptospirosis Penting bagi Masyarakat


Dalam rangka mencegah penyebaran leptospirosis, Dinkes Bantul menekankan pentingnya penggunaan sepatu boots bagi masyarakat yang bekerja di ladang atau tempat yang berpotensi menjadi sarang tikus. Leptospirosis ditularkan melalui urin tikus, sehingga memiliki risiko tinggi pada mereka yang memiliki luka terbuka, terutama di kaki. Selain itu, masyarakat diminta untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat jika mengalami sakit kepala, mual, demam, diare, mata merah, dan nyeri otot, karena semua gejala ini mengarah pada leptospirosis. Agus Tri Widiyantara menekankan urgensi penanganan dini agar kasus ini dapat diatasi dengan lebih efektif.


Peningkatan Kesadaran Masyarakat Diperlukan


Upaya pencegahan leptospirosis tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinkes, tetapi juga memerlukan peran aktif seluruh masyarakat Bantul. Kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan, melakukan sanitasi yang benar, dan menghindari kontak dengan tikus menjadi tindakan yang sangat penting dalam memutus rantai penularan leptospirosis. Dengan meningkatkan kesadaran ini, diharapkan jumlah kasus leptospirosis di Bantul dapat terkendali dan menurun ke depannya. Selain itu, informasi mengenai pengenalan gejala dan langkah-langkah pencegahan harus didistribusikan secara luas sehingga masyarakat dapat segera mengambil tindakan yang tepat jika mengalami gejala yang mencurigakan. Ini adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan masyarakat dan mencegah penyebaran penyakit menular.

Video Terkait:

Tidak ada komentar