OCD Bisa Diturunkan secara Genetik, Ini Cara Mengurangi Risikonya
Foto Ilustrasi sumber: www.halodoc.com |
Pentingnya Faktor Genetik dalam Perkembangan OCD
OCD atau Obsessive Compulsive Disorder merupakan jenis gangguan mental yang menyebabkan penderitanya melakukan tindakan tertentu berulang kali. Banyak studi yang menunjukkan bahwa faktor genetik memainkan peran penting dalam perkembangan OCD, sehingga gejalanya dapat menurun pada masa kanak-kanak hingga remaja. Namun, faktor risiko keturunan ini tidak selalu berarti bahwa OCD akan terjadi pada anggota keluarga lainnya. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Psychiatric Clinics of North America, faktor genetik hanyalah salah satu faktor penyebab OCD.
Risiko Genetik pada Keluarga yang Terkena OCD
Para ahli melakukan pengamatan terhadap 15 penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan OCD, faktor genetik, dan riwayat keluarga. Hasilnya menunjukkan bahwa risiko terkena OCD akibat faktor genetik pada anak kembar identik jauh lebih besar daripada anak kembar non-identik. Ini menunjukkan bahwa kembar identik, yang memiliki hampir 100 persen kode gen yang sama, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami OCD. Meskipun telah teridentifikasi beberapa gen yang mungkin berkontribusi pada perkembangan OCD, risiko itu dipengaruhi oleh variasi gen yang diwarisi oleh individu serta pengaruh lingkungan.
Pentingnya Peran Lingkungan dalam Mengurangi Risiko OCD
Risiko perkembangan OCD tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik, tetapi juga oleh faktor lingkungan. Trauma masa kecil, stres berkepanjangan, gangguan kesehatan, dan pola perilaku keluarga yang terlihat berulang dapat mempengaruhi kondisi ini. Menurut dr. Gerald Nestadt, profesor psikiatri dan ilmu perilaku di The Johns Hopkins University School of Medicine, lingkungan memiliki pengaruh yang lebih besar dalam menentukan apakah kerentanan genetik akan berkembang menjadi OCD.
Video Terkait:
Tidak ada komentar
Posting Komentar