Paus Sperma Terdampar di Pantai Yehembang, Kemungkinan Mati Karena Kelaparan
Foto Ilustrasi sumber: bali.genpi.co |
Paus Sperma Anak Terpisah dari Induknya dan Diduga Mati Kelaparan
Paus sperma yang terdampar di Pantai Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, pagi tadi, diduga mati karena kelaparan. Anak paus sperma itu diyakini terpisah dari induknya. "Dari hasil pemeriksaan awal tim dari Jaringan Satwa Indonesia (JSI), diketahui bahwa paus sperma yang terdampar itu diperkirakan umurnya masih belum sampai satu tahun," kata petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali Resort Jembrana, Ahmad Januar kepada detikBali, Sabtu (23/12/2023).
Pemeriksaan Bangkai Paus Sperma yang Terdampar
Dari hasil pemeriksaan, diketahui panjang bangkai paus ini sekitar 3,45 meter dengan diameter 1,65 meter. Saat ini juga telah dilakukan nekropsi terhadap bangkai paus ini untuk mengetahui penyebab kematiannya. "Tim dari JSI memperkirakan bahwa ikan paus anakan ini terpisah oleh induknya sehingga kelaparan, terdampar dan mati. karena setelah nekropsi diketahui isi perutnya kosong (tidak ada makanan)," papar Januar.
Penguburan dan Pengujian Organ Paus Sperma
Januar menambahkan, bangkai paus sperma ini telah dikuburkan agar tidak menimbulkan masalah lingkungan. Serta sampel organ dari paus ini sudah dibawa untuk dilakukan pengujian. "Sampel organ tersebut akan dikirim ke laboratorium untuk dilakukan uji laboratorium," ujar Januar.
Penemuan Paus Sperma Terdampar di Pantai Yehembang
Diberitakan sebelumnya, seekor paus sperma terdampar di pesisir pantai Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Sabtu (23/12/2023) sekitar pukul 06.30 Wita. Bangkai ikan tersebut ditemukan oleh seorang warga bernama I Gede Widana yang hendak melihat temannya yang sedang menjaring ikan di dekat lokasi penemuan bangkai paus tersebut. Petugas kemudian mendatangi lokasi dan melaksanakan pemeriksaan awal.
Video Terkait:
Tidak ada komentar
Posting Komentar