Paus Sperma Terdampar Mati di Pantai Yehembang, Dugaan Kelaparan
Foto Ilustrasi sumber: vnexplorer.net |
Paus Sperma Mati akibat Kelaparan
Paus sperma yang terdampar di Pantai Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, pagi tadi, diduga mati karena kelaparan. Anak paus sperma itu diyakini terpisah dari induknya. Menurut petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali Resort Jembrana, Ahmad Januar, dari hasil pemeriksaan awal tim dari Jaringan Satwa Indonesia (JSI), diketahui bahwa paus sperma yang terdampar diperkirakan berusia kurang dari satu tahun.
Nekropsi untuk Mengetahui Penyebab Kematian
Pada pemeriksaan awal, panjang bangkai paus ini sekitar 3,45 meter dengan diameter 1,65 meter. Saat ini, nekropsi telah dilakukan terhadap bangkai paus untuk mengetahui penyebab kematian. Tim dari JSI memperkirakan bahwa paus sperma anakan ini terpisah dari induknya sehingga mengalami kelaparan, terdampar, dan akhirnya mati. Hal ini juga terkonfirmasi dengan hasil nekropsi yang menunjukkan bahwa isi perutnya kosong, tidak ada makanan.
Tindakan Lanjutan dan Nekropsi
Untuk menghindari masalah lingkungan, bangkai paus sperma ini telah dikuburkan. Sampel organ dari paus tersebut juga telah diambil untuk dilakukan pengujian di laboratorium. Ahmad Januar menjelaskan bahwa sampel organ tersebut akan dikirim ke laboratorium untuk uji lebih lanjut. Penemuan paus sperma ini dilaporkan oleh seorang warga bernama I Gede Widana, yang secara kebetulan sedang berada di pantai dan menemukan bangkai ikan tersebut saat hendak menemui temannya yang sedang menjaring ikan di dekat lokasi penemuan.
Video Terkait:
Tidak ada komentar
Posting Komentar