Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Buatan oleh Generasi Z - xwijaya

Tidak menemukan artikel? cari disini



Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Buatan oleh Generasi Z

Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Buatan oleh Generasi Z
Foto Ilustrasi sumber: www.dicoding.com

Aktivitas Populer Gen Z dalam Memanfaatkan AI


Melalui survei yang dilakukan oleh Google Indonesia, ditemukan bahwa Generasi Z (Gen Z) yang merupakan generasi yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012, telah memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk berbagai aktivitas mereka. Hasil survei menunjukkan bahwa 35 persen Gen Z menggunakan AI melalui smartphone untuk mengedit foto dan video, menjadikannya sebagai aktivitas yang paling banyak mendapatkan bantuan dari AI. Selain itu, 29 persen Gen Z juga memanfaatkan AI untuk menerjemahkan dan menyortir data, sementara 22 persen lainnya memaksimalkan teknologi AI pada kamera smartphone mereka untuk menghasilkan gambar yang lebih baik.


Penggunaan AI dalam Kehidupan Sehari-hari Gen Z


Berdasarkan hasil survei yang dilakukan tersebut, Gen Z dikategorikan sebagai early adopter AI generatif yang telah mengintegrasikan teknologi ini ke dalam kehidupan sehari-hari mereka. Data juga menunjukkan bahwa 1 dari 5 Gen Z menggunakan AI untuk memudahkan komunikasi seperti menyusun email atau chat response, dan 23 persen memanfaatkan AI sebagai asisten virtual yang membantu aktivitas sehari-hari mereka.


Partisipasi Samsung dalam Tren AI


Dalam acara "Galaxy AI Media Session: Masa Depan Teknologi AI pada Perangkat Mobile" yang diadakan di Jakarta, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, Verry Octavianus, mengumumkan bahwa Samsung juga akan turut serta dalam tren AI dengan meluncurkan Galaxy AI pada awal tahun 2024. Galaxy AI yang akan hadir merupakan kombinasi AI on device dan AI berbasis cloud.


Salah satu fitur unggulan dalam Galaxy AI adalah live translation call yang memungkinkan pengguna untuk menelepon lawan bicara yang berbicara dalam bahasa yang berbeda. Namun, Verry tidak memberikan banyak rincian terkait fitur ini, hanya menekankan bahwa bahasa yang digunakan harus baku dan fitur ini hanya dapat digunakan pada telepon seluler, bukan melalui data atau aplikasi pesan seperti WhatsApp.

Video Terkait:

Tidak ada komentar