Pembangunan Resort Raffi Ahmad di Gunungkidul Dikhawatirkan Memperparah Kekeringan
Foto Ilustrasi sumber: hot.detik.com |
Resort dan Beach Club Raffi Ahmad di Tanjungsari Gunungkidul Berpotensi Memperparah Kekeringan
Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta merespons rencana pembangunan resort dan beach club oleh Raffi Ahmad yang dinilai dapat memperparah kekeringan di wilayah Tanjungsari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Permasalahan Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Gunungsewu
Kepala Divisi Kampanye dan Data Informasi Walhi, Elki Setiyo Hadi, mengkritik rencana pembangunan resort, villa, dan beach club di tebing pinggir Pantai Krakal yang dapat memperparah kekeringan di wilayah Tanjungsari Gunungkidul. Kawasan ini merupakan bagian dari Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Gunungsewu bagian timur.
Perlindungan Air Tanah dan Sumber Air di Kapanewon Tanjungsari
Kawasan yang terletak di KBAK Gunungsewu, Desa Kemadang kapanewon Tanjungsari, masuk dalam zona perlindungan air tanah. Pantai Krakal memiliki sungai bawah tanah dan mata air bawah tanah yang menjadi cadangan air bagi warga sekitar. Namun, meskipun memiliki sungai bawah tanah, Kapanewon Tanjungsari adalah wilayah yang rawan kekeringan.
Dampak Pembangunan Resort di Pantai Krakal
Pembangunan resort yang direncanakan akan dimulai pada tahun 2024 dan selesai pada tahun 2025 dikhawatirkan semakin memperburuk kekeringan di Kapanewon Tanjungsari. Dalam topografi datar Pantai Krakal, terdapat bukit-bukit karst di sekitarnya yang menjadi sumber air tawar, yaitu air sungai bawah tanah.
Video Terkait:
Tidak ada komentar
Posting Komentar