Peresmian Produksi Pertama Tambang Batu Bara Bawah Tanah oleh PT Sumber Daya Energi
Foto Ilustrasi sumber: www.inews.id |
Pertambangan Batu Bara Bawah Tanah Siap Produksi di Kotabaru, Kalimantan Selatan
PT Sumber Daya Energi (SDE) secara resmi meresmikan produksi pertama tambang batu bara bawah tanah di site PT SDE-1 Kelumpang Barat, Kotabaru, Kalimantan Selatan pada Senin (18/12). Dalam acara tersebut, Plt Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Bambang Suswantono menjelaskan bahwa PT SDE telah menyelesaikan dokumen persetujuan studi kelayakan dan dokumen lingkungan.
Sebagai perusahaan pertambangan batu bara terbesar di Indonesia yang menggunakan metode tambang bawah tanah, PT SDE memiliki kapasitas produksi maksimum batu bara mencapai 20 juta ton per tahun. Bambang menekankan pentingnya penerapan kaidah pertambangan yang baik serta pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar tambang.
Transfer Teknologi dan Pemberdayaan Tenaga Kerja Lokal Diharapkan oleh Plt Direktur Jenderal Minerba
"PT SDE diharapkan melakukan transfer teknologi dan keahlian dari tenaga kerja asing (TKA) kepada tenaga kerja lokal. Juga, tetap menggunakan tenaga kerja setempat," kata Bambang, seperti dikutip dari laman Kementerian ESDM.
Bambang berharap PT SDE dapat menjadi contoh bagi industri pertambangan batu bara dengan metode penambangan bawah tanah. PT SDE sendiri merupakan pemegang Izin Usaha Pertambangan Penanaman Modal Asing dengan luas wilayah sebesar 18.500 ha tersebar di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Dalam keterangannya, PT SDE menyatakan bahwa mereka telah mencapai tonggak sejarah dengan memulai produksi batu bara bawah tanah secara resmi.
Investasi PT SDE Mendukung Pertumbuhan Sektor Pertambangan Indonesia
Dengan investasi total sebesar US$300 juta yang telah dikeluarkan selama tahap konstruksi hingga saat ini, PT SDE tidak hanya berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor pertambangan Indonesia, tetapi juga memberikan dampak positif pada perekonomian negara. Konselor Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar Republik Rakyat China di Indonesia, Wu Zhiwei, mengungkapkan bahwa investasi China ke Indonesia telah mencapai US$5,6 miliar pada tiga kuartal pertama.
Wu Zhiwei juga menyatakan bahwa sektor energi dan pertambangan telah memberikan kontribusi sebesar 40% terhadap volume perdagangan bilateral antara China dan Indonesia. Dia berharap agar kerja sama di bidang ini terus berlanjut dan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi lokal maupun nasional.
Video Terkait:
Tidak ada komentar
Posting Komentar