Potensi Bisnis Melalui Pemanfaatan Pemuliaan Tanaman - xwijaya

Tidak menemukan artikel? cari disini



Potensi Bisnis Melalui Pemanfaatan Pemuliaan Tanaman

Potensi Bisnis Melalui Pemanfaatan Pemuliaan Tanaman
Foto Ilustrasi sumber: www.slideserve.com

Pemanfaatan Sifat Totipotensi dalam Bisnis Pertanian Genetik


Sebanyak 20 produk pertanian hasil modifikasi genetik telah beredar di pasaran Amerika, Kanada, dan bahkan Asia Tenggara. Dalam enam tahun mendatang, perusahaan-perusahaan telah menyiapkan 26 produk lainnya, mulai dari kedelai, jagung, kapas, padi, hingga stroberi. Produk-produk ini memiliki berbagai sifat seperti ketahanan terhadap hama dan herbisida, ketahanan terhadap jamur, serta pematangan yang dapat ditunda.


Pemuliaan Tanaman Konvensional dan Rekayasa Genetika


Pada dasarnya, prinsip pemuliaan tanaman baik yang modern melalui penyinaran untuk menghasilkan mutasi maupun pemuliaan tradisional sejak zaman Mendel, adalah sama, yakni pertukaran materi genetik. Baik seleksi tanaman secara konvensional maupun rekayasa genetika, keduanya memanipulasi struktur genetika tanaman untuk mendapatkan kombinasi sifat keturunan yang diinginkan. Namun, perbedaannya terletak pada tingkat kepresisian pemindahan gen. Metode konvensional tidak memiliki tingkat presisi yang tinggi, sementara dengan new biotechnology, pemindahan gen dapat dilakukan dengan lebih presisi melalui bantuan bakteri dan metode-metode DNA rekombinan.


Langkah-Langkah dalam Memasukkan Gen ke dalam Tanaman


Langkah pertama dalam memasukkan gen spesifik ke dalam tanaman adalah memperoleh gen-gen tersebut dalam bentuk murni dan dalam jumlah yang berguna. Dengan teknik DNA rekombinan saat ini, memungkinkan untuk menumbuhkan setiap segmen dari setiap DNA pada bakteri. Namun, mengidentifikasi segmen khusus yang diinginkan di antara koleksi klon menjadi tantangan tersendiri, terutama untuk mengidentifikasi gen-gen yang berpengaruh pada sifat-sifat seperti hasil produksi tanaman.


Langkah kedua dalam memasukkan gen-gen klon ke dalam tanaman juga tidaklah mudah. Para peneliti menggunakan bakteri Agrobacterium sebagai vektor yang menginfeksi tumbuhan dengan plasmid Ti, yaitu lengkungan kecil DNA yang menyelipkan diri ke dalam kromosom tumbuhan. Agrobacterium ini dapat digunakan dengan menambahkan beberapa gen ke plasmid, kemudian dioleskan pada sehelai daun tanaman. Setelah terjadi infeksi, tumbuhan baru dapat diperoleh dari sel-sel daun tersebut, dan gen baru tersebut akan diwariskan kepada benih-benih tumbuhan yang dihasilkan.

Video Terkait:

Tidak ada komentar