Tantangan Penyediaan Infrastruktur Sosial Menjadi Sorotan - xwijaya

Tidak menemukan artikel? cari disini



Tantangan Penyediaan Infrastruktur Sosial Menjadi Sorotan

Tantangan Penyediaan Infrastruktur Sosial Menjadi Sorotan
Foto Ilustrasi sumber: www.youtube.com


Muhaimin Iskandar dan Mahfud Md Mengajukan Pertanyaan Terkait Infrastruktur Sosial


Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), dan cawapres nomor urut 3, Mahfud Md, mengajukan pertanyaan kepada cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, mengenai infrastruktur sosial. Namun, Gibran merespon dengan mengatakan bahwa keduanya mungkin tidak memahami penjelasannya.


Pada awalnya, Gibran ditanya mengenai strategi penyediaan infrastruktur sosial, termasuk sanitasi, tanpa mengekang keuangan daerah. Gibran menjawab dengan menjelaskan bahwa sanitasi dan akses air bersih berhubungan dengan penanggulangan stunting. Ia kemudian memberikan contoh kebijakan yang telah dilakukan di Solo, seperti pembangunan IPAL komunal dan penyediaan air bersih di wilayah sekitar. Setelah itu, giliran Cak Imin dan Mahfud memberikan tanggapan terhadap penjelasan Gibran.


Tanggapan Mahfud dan Cak Imin


Mahfud mengatakan bahwa Gibran belum menjawab pertanyaan moderator mengenai pembangunan infrastruktur sosial. Selanjutnya, Cak Imin merespons dengan berbicara tentang kebijakan pembebasan pajak bagi institusi pendidikan. Namun, Gibran menganggap bahwa kedua cawapres tersebut belum memahaminya. "Baik, terima kasih. Mungkin Prof Mahfud dan Gus Muhaimin kurang memahami penjelasan yang telah saya sampaikan. Saya tadi juga bicara soal infrastruktur sosial, termasuk stunting, Pak. Tapi tidak apa-apa, saya akan jelaskan lagi," ucapnya.


Tanggapan Gibran dan Penjelasan Program Makan Siang Gratis


Gibran kemudian memberikan contoh program makan siang gratis sebagai bagian dari infrastruktur sosial. Ia mengatakan bahwa program ini dapat menggerakkan ekonomi masyarakat. "Banyak yang meragukan, tapi sekali lagi, Pak, program makan siang gratis ini adalah investasi menuju Indonesia emas. Program makan siang gratis senilai Rp 400 triliun ini adalah stimulus bagi ibu-ibu, warteg, warung, dan jasa katering yang ada di daerah. Bayangkan Rp 400 triliun mengalir ke daerah-daerah, semua ibu-ibu ikut memasak makan siang untuk anak-anak kita. Itulah yang saya maksud dengan infrastruktur sosial, program makan siang ini adalah investasi untuk masa depan menuju Indonesia emas," jelas Gibran.


Video Terkait:

Tidak ada komentar