Tragedi Kelaparan di Gaza: Permintaan Gencatan Senjata dan Bantuan Kemanusiaan yang Mendesak - xwijaya

Tidak menemukan artikel? cari disini



Tragedi Kelaparan di Gaza: Permintaan Gencatan Senjata dan Bantuan Kemanusiaan yang Mendesak

Tragedi Kelaparan di Gaza: Permintaan Gencatan Senjata dan Bantuan Kemanusiaan yang Mendesak
Foto Ilustrasi sumber: www.merdeka.com

Krisis Kelaparan Mengejutkan di Gaza


Laporan Integrated Food Security and Nutrition Phase Classification (IPC) membuka mata kita terhadap krisis pangan yang mengerikan yang terjadi di wilayah Gaza, Palestina. Dalam laporan tersebut, diketahui bahwa penduduk Gaza yang berjumlah sekitar 2,22 juta orang, semuanya menghadapi krisis kelaparan parah akibat konflik dan pengepungan wilayah mereka. Situasi ini sangat memprihatinkan, di mana hampir semua rumah tangga di Gaza melewatkan waktu makan setiap hari.


Gaza Menghadapi Krisis Pangan Terparah


Berdasarkan temuan IPC, Gaza saat ini memiliki 576.600 orang yang menghadapi bencana kelaparan yang parah. Dalmar Ainashe, penasihat teknis senior CARE untuk Ketahanan Pangan, Mata Pencaharian, dan Gizi, menyebutkan bahwa angka ini tidak ada bandingannya dalam sejarah IPC. Sebelum konflik saat ini, jumlah orang yang tergabung dalam IPC Fase 5 di seluruh dunia hanya 128.600 orang. Sekarang, jumlah ini meningkat empat kali lipat karena kondisi berbahaya di Gaza.


Kondisi yang Memburuk untuk Warga Sipil Gaza


Selain menghadapi risiko kelaparan, kekurangan gizi, penyakit, dan kehilangan anak akibat kelaparan ekstrem, warga sipil Gaza juga menghadapi bahaya lain dalam upaya mereka untuk mencari makanan. Aaron Brent, CARE West Bank dan Gaza Acting Country Direktur, menyatakan bahwa "Ini adalah peringatan ekstrem bagi komunitas internasional bahwa perlu ada tindakan hari ini untuk menjamin gencatan senjata dan menghentikan hilangnya nyawa secara signifikan dan dapat dihindari dalam beberapa hari, minggu, dan bulan mendatang." Warga Palestina tak berdosa yang terjebak dalam pertempuran akan menjadi korban yang lebih berisiko, terutama perempuan dan anak-anak.

Video Terkait:

Tidak ada komentar