Washington Mendorong Israel Fokus pada Penargetan Pemimpin Hamas di Gaza
Foto Ilustrasi sumber: www.washingtonpost.com |
Israel Didesak untuk Mengubah Strategi
Washington mendorong Israel untuk memfokuskan penargetan yang tepat terhadap para pemimpin Hamas di Gaza, ketimbang melakukan pengeboman dan operasi darat secara luas. Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, menyampaikan hal tersebut ketika berkunjung ke Israel, dengan harapan agar perang dapat berpindah ke fase berikutnya yang lebih terfokus. Pihak Amerika Serikat memberikan tekanan moral kepada Israel untuk menghentikan serangan terhadap Gaza yang telah menewaskan ribuan warga Palestina sejak serangan Hamas dimulai.
Pertemuan dan Pernyataan Resmi
Pada kunjungannya ke Israel, Jake Sullivan telah bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kabinet perang, dan panglima militer untuk membahas transisi ke fase berikutnya dalam perang ini. Para pejabat senior Amerika Serikat sebelumnya telah menyatakan bahwa fase yang tidak terlalu intens akan dimulai dalam beberapa minggu ke depan. Namun, menteri pertahanan Israel menyatakan bahwa perang akan berlangsung lebih dari beberapa bulan. Sullivan menegaskan bahwa taktik akan berkembang selama jangka waktu tersebut dan menolak untuk memberikan jawaban mengenai penahanan bantuan militer dari AS jika Israel tidak mengurangi jumlah korban sipil.
Harapan atas Perubahan Strategi Israel
Pemerintahan Presiden Joe Biden telah memperingatkan Israel bahwa opini internasional semakin menentang serangan yang mengakibatkan banyak korban sipil di Gaza. AS ingin melihat hasil yang sesuai dengan jaminan dari Israel bahwa mereka secara efektif membedakan antara warga sipil dan militan. Pemerintahan Biden juga mengkritik Hamas karena menggunakan warga sipil sebagai perisai dan beroperasi di tempat-tempat seperti sekolah dan rumah sakit. Sasaran perang utama Israel termasuk pemimpin sayap militer Hamas, Mohammed Deif, yang merupakan dalang serangan pada 7 Oktober, serta Marwan Issa dan Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza.
Video Terkait:
Tidak ada komentar
Posting Komentar