Pembukaan Kode Broker di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BEI memberi sinyal bahwa mereka dapat membuka kode broker setelah melakukan survei terhadap Anggota Bursa (AB) mengenai hal ini. Pembukaan kode broker ini memiliki potensi untuk berdampak pada transaksi di pasar modal.

Pendapat dari Analis dan Pengamat

Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia, Budi Frensidy, pernah melakukan focus group discussion (FGD) dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai hal ini. Menurut Budi, OJK tidak akan membuka kode broker ini dalam waktu dekat. Hal ini hanya akan mempercepat pembukaan kode tersebut dari sore hari menjadi saat break untuk sesi I perdagangan.

Budi juga menyatakan bahwa pembukaan kode broker ini tidak akan langsung meningkatkan volume dan nilai transaksi di BEI. Kenaikan volume tidak akan signifikan dalam waktu pendek.

Potensi Dampak Pembukaan Kode Broker

Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, berpendapat bahwa pembukaan kode broker ini dapat meningkatkan volume dan nilai transaksi di Bursa. Ia melihat pembukaan kode broker ini dapat memberikan manfaat positif bagi pasar modal.

BEI tengah mempertimbangkan pembukaan kode broker dengan data yang kemungkinan besar tidak akan real time. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, menyatakan bahwa hasil survey tentang pembukaan kode broker terhadap AB belum diterima oleh BEI. Namun, ia yakin hasil survey tersebut akan sama, dengan investor retail berharap kode broker tetap dibuka dan investor asing berharap kode tersebut ditutup.

BEI sedang mengkaji kemungkinan untuk membuka kode broker tidak secara real time, melainkan di akhir sesi perdagangan. Hal ini bertujuan untuk menghadirkan perubahan yang akan memberikan manfaat bagi para pelaku pasar modal.