Saat hamil, kesehatan ibu dan perkembangan janin adalah prioritas utama. Salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan selama kehamilan adalah menjaga kadar hemoglobin atau zat besi dalam darah agar tetap optimal. Kadar hemoglobin yang rendah dapat mengakibatkan anemia, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan pola makan mereka dan memasukkan makanan penambah darah yang aman dan bergizi dalam diet mereka.

Ilustrasi: pyfahealth.com

Bayam adalah salah satu sayuran hijau yang kaya akan zat besi. Selama kehamilan, kebutuhan tubuh akan zat besi meningkat karena darah tambahan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan janin yang berkembang. Selain itu, sayuran ini pun diperkaya dengan asam folat, vitamin C, dan serat. Asam folat dan vitamin C membantu penyerapan zat besi dalam tubuh, sehingga bayam bisa membantu menjaga tingkat zat besi yang sehat selama kehamilan.

Telur adalah sumber protein berkualitas tinggi yang penting selama kehamilan. Selain itu, kuning telur mengandung zat besi heme, yang lebih mudah diserap oleh tubuh daripada zat besi non-heme yang ditemukan dalam makanan nabati. Satu telur besar mengandung sekitar 1 mg zat besi, serta asam folat, vitamin D, dan vitamin B12. Asam folat sangat penting untuk mencegah cacat tabung saraf pada janin.

Ilustrasi: koran-jakarta.com

Daging sapi tanpa lemak adalah sumber zat besi hewani yang sangat baik. Zat besi hewani lebih mudah diserap oleh tubuh daripada zat besi nabati, sehingga konsumsi daging sapi dapat membantu memenuhi kebutuhan zat besi selama kehamilan. Sebagian besar kehamilan memerlukan peningkatan asupan zat besi, dan 100 gram daging sapi bisa memberikan sekitar 3 mg zat besi heme. Selain zat besi, daging sapi juga mengandung protein tinggi, vitamin B kompleks, yang penting untuk perkembangan janin.