Headset Vision Pro milik Apple telah menjadi perangkat headset yang paling mahal dibandingkan dengan produk serupa dari perusahaan teknologi lain. Harganya dimulai dari US$3.499 (Rp 54,7 jutaan) dan mencapai US$4.500 (Rp 70,4 jutaan) untuk paket lengkap. Angka ini jauh melampaui harga Quest 3 yang dijual seharga US$499 (Rp 7,8 jutaan) dan Quest Pro dari Meta yang dijual seharga US$999 (Rp 15,6 jutaan). Bahkan, Vision Pro juga lebih mahal daripada harga iPad pertama dan iPhone pertama jika dihitung dengan inflasi.

Ilustrasi: www.pinterest.com

Harga asli Vision Pro ternyata lebih murah, tetapi tetap lebih mahal dibandingkan dengan perangkat sejenis lainnya. Hal ini disebabkan oleh komponen-komponen mahal yang ada pada headset ini. Menurut firma riset Omdia, perkiraan 'bill of material' perangkat ini mencapai US$1.542 (Rp 24,1 jutaan). Namun, angka ini hanya mencakup material saja dan belum termasuk biaya penelitian, pengembangan, pengemasan, pemasaran, dan margin keuntungan Apple.

Layar Vision Pro juga memiliki harga yang cukup mahal. Menurut Omdia, perkiraan harganya mencapai US$228 (Rp 3,5 jutaan). Penting untuk diingat bahwa Apple menggunakan dua layar untuk setiap perangkat Vision Pro. Layar ini berada di depan mata pengguna dan menggunakan layar berukuran 1,25 inci dari Sony Semiconductor. Layar ini merupakan komponen penting dalam headset dan membantu pengguna melihat tampilan perangkat dengan lebih realistis. Layar Vision juga memiliki piksel yang banyak dan warna yang hidup dengan teknik manufaktur yang canggih.

Ilustrasi: www.technews24h.com

Pihak Sony Semiconductor enggan berkomentar mengenai temuan ini. Bahkan, CEO Meta, Mark Zuckerberg, memberikan pujian terhadap tampilan layar Vision Pro yang luar biasa. Ia mengatakan bahwa layar Apple memiliki resolusi yang lebih tinggi dan sangat bagus.

Saksikan video di bawah ini: Video: Harga Naik Rp 2 Juta, Samsung Galaxy S24 Ultra Layak Beli?