Kenaikan Harga Beras Diprediksi Hingga Maret 2024
Kenaikan harga beras yang telah terjadi sejak akhir tahun 2023, diprediksi akan terus terjadi hingga bulan Maret 2024. Hal ini disebabkan oleh produksi beras lokal yang belum memasuki musim panen raya. Kepala Koperasi Pasar Induk Cipinang, Zulkifli Rasyid, menyampaikan bahwa kondisi cuaca yang tidak pasti telah membuat musim panen saat ini menjadi tidak jelas. Dia mengatakan bahwa situasi panen belum mencapai tahap besar sehingga harga beras belum dapat kembali ke harga normal. Harga beras dipastikan akan kembali normal jika sudah terjadi panen raya, namun jika terjadi gagal panen, maka harga beras masih akan tinggi hingga pertengahan atau akhir Maret.
Ilustrasi: sisiedukasi1.blogspot.com |
Zulkifli menjelaskan bahwa ketidakpastian cuaca yang disebabkan oleh El-Nino menyebabkan kondisi panen padi menjadi tidak menentu. Meskipun saat ini ia mengatakan panen sudah terjadi, namun potensi keberhasilan panen juga belum dapat menentukan pemenuhan permintaan atas beras. Kendati demikian, Zulkifli mengatakan bahwa stok beras masih aman menyambut bulan suci Ramadhan hingga lebaran Idul Fitri. Stok beras Bulog mencapai 1,3 juta ton untuk seluruh Indonesia.
Seorang pedagang beras di Pasar Cijantung, Jakarta Timur, bernama Rini, menyampaikan bahwa harga beras saat ini adalah yang terparah selama ia berdagang. Rini menjual beras sejak tahun 2001, sehingga sudah berjalan selama lebih dari 20 tahun. Harga beras yang mahal ini juga disertai dengan ketersediaan yang langka di pasar. Rini mengeluhkan penurunan tingkat penjualan yang tidak mengubah situasi ketersediaan beras yang semakin sulit. Harga beras dengan kualitas terendah saat ini mencapai Rp12.500 per liter, sedangkan harga sebelumnya adalah Rp9.000 per liter.
Tidak ada komentar
Posting Komentar