Mayat Wanita Bergerak Kembali Setelah 5 Jam Dinyatakan Mati - xwijaya

Tidak menemukan artikel? cari disini



Mayat Wanita Bergerak Kembali Setelah 5 Jam Dinyatakan Mati

Mayat Wanita Bergerak Kembali Setelah 5 Jam Dinyatakan Mati

Mayat seorang wanita dilaporkan bergerak setelah beberapa jam berada di kamar mayat sebuah rumah sakit di Guatemala. Insiden ini terjadi di Rumah Sakit Umum San Juan de Dios, Kota Guatemala.


Juru bicara rumah sakit mengatakan bahwa jenazah wanita muda tersebut awalnya tiba di rumah sakit dalam 'kondisi yang tidak dapat dikendalikan'. Wanita tersebut menunjukkan tanda-tanda malnutrisi parah dan memiliki riwayat penyakit kejang dan lumpuh otak. Setelah dihubungkan ke monitor, tidak ada tanda-tanda pernapasan atau aktivitas otak.


Setelah upaya penyelamatan selama 30 menit, wanita tersebut dinyatakan meninggal dan jenazahnya dipindahkan ke kamar mayat sesuai protokol yang telah ditetapkan.


Mayat Wanita Bergerak Kembali Setelah 5 Jam Dinyatakan Mati
Ilustrasi: www.mikirbae.com

Setelah lima jam di kamar mayat, ahli patologi melihat pergerakan di tubuh wanita tersebut. Dia kemudian dirawat kembali di ruang gawat darurat. Staf medis berusaha menyelamatkan wanita tersebut, namun dia tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan sebelum dinyatakan meninggal untuk kedua kalinya.


Para peneliti berhasil merekam aktivitas otak orang yang sedang mengalami sakaratul maut. Hal ini terjadi secara tidak sengaja pada seorang pasien epilepsi berusia 87 tahun yang tiba-tiba meninggal dunia saat sedang dipantau gelombang otaknya. Penelitian ini memberikan informasi baru tentang bagaimana otak bereaksi saat sakaratul maut dan menghadapi kematian.


Mayat Wanita Bergerak Kembali Setelah 5 Jam Dinyatakan Mati
Ilustrasi: id.scribd.com

Penelitian ini tidak dirancang khusus untuk merekam otak manusia yang sedang sekarat, namun cukup banyak informasi yang didapatkan. Para peneliti mencatat sekitar 15 menit aktivitas otak saat jantung berhenti berdetak. Namun, untuk melihat bagaimana otak bereaksi saat kematian, mereka memusatkan perhatian pada dua interval 30 detik di sekitar waktu saat jantung berhenti. Dalam pemeriksaan, peneliti menemukan osilasi gamma dalam rekaman otak pasien.


HALAMAN SELANJUTNYA:

Tidak ada komentar