Nabi Idris AS, salah satu nabi terkenal karena kesalehan dan ketaatannya dalam beribadah, mendapatkan mukjizat dari Allah. Salah satu mukjizatnya adalah "bertamasya" ke surga dan neraka. Ia dijuluki "asad al-asad" (singa dari segala singa) karena keberaniannya dan tidak pernah berputus asa dalam menjalankan perintah Allah. Nabi Idris AS juga dijuluki "harmasul haramisah" (ahli perbintangan), karena ia mahir dalam berbagai disiplin ilmu.
Pada suatu ketika, Nabi Idris AS didatangi oleh Malaikat Izrail yang menyamar sebagai seorang laki-laki tampan atas izin Allah SWT. Malaikat Izrail datang bukan untuk mencabut nyawa Nabi Idris AS, melainkan hanya bertamu karena kagum terhadap kesalehan dan kepatuhannya kepada Allah. Nabi Idris AS kemudian meminta izin untuk mengunjungi surga dan neraka, agar dapat diingatkan akan azab Allah.
Permintaan Nabi Idris AS dikabulkan oleh Allah, dan mereka berdua pergi untuk melihat neraka. Namun, ketika hampir sampai, Nabi Idris AS langsung pingsan karena melihat malaikat penjaga neraka yang menakutkan. Ia tidak sanggup menyaksikan berbagai macam siksaan yang mengerikan di dalam neraka. Hal ini semakin menguatkan tekad dan imannya untuk selalu patuh pada perintah Allah dan berdakwah agar umatnya tidak tersesat dari jalan-Nya.
Setelah mengunjungi neraka, Malaikat Izrail membawa Nabi Idris AS ke surga. Di sana, Nabi Idris AS terpesona oleh segala keindahan yang tampak di depan matanya. Ia melihat sungai-sungai yang begitu bening airnya, seperti kaca, dan pohon-pohon dengan batang yang terbuat dari emas dan perak. Ia juga melihat-lihat istana yang disediakan untuk para penghuni surga. Nabi Idris AS merasa puas dan terpesona dengan segala keindahan surga.
Malaikat Izrail memberikan peringatan kepada Nabi Idris AS bahwa ia dapat tinggal di surga setelah kiamat. Namun, Nabi Idris AS akhirnya memutuskan untuk kembali ke bumi dan beribadah kepada Allah sampai hari kiamat tiba. Allah kemudian mengaruniakan tempat yang mulia di langit untuk Nabi Idris AS. Ia menjadi satu-satunya nabi yang menghuni surga tanpa mengalami kematian.
Ketika Rasulullah SAW melakukan mi'raj ke langit, ia bertemu dengan Nabi Idris AS di langit keempat. Rasulullah mengucapkan salam kepadanya, dan Nabi Idris AS menyambut dengan ucapan selamat datang. Hal ini terjadi sebelum Rasulullah naik ke langit paling atas. Kisah ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari.
HALAMAN SELANJUTNYA:
Tidak ada komentar
Posting Komentar