Kenapa Habis Makan Tidak Boleh Tidur? - xwijaya

Tidak menemukan artikel? cari disini



Kenapa Habis Makan Tidak Boleh Tidur?

Kenapa Habis Makan Tidak Boleh Tidur?

Banyak orang terbiasa langsung tidur setelah makan, terutama setelah makan malam. Kebiasaan ini mungkin terasa nyaman karena perut kenyang tapi sebenarnya dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Setelah Bunda makan, tubuh memerlukan waktu beberapa jam untuk memindahkan makanan dari perut ke usus kecil. Ini sebuah proses yang jauh lebih sulit dilakukan saat Bunda berbaring.


Jadi, apakah makan sebelum tidur itu buruk? Bisa dibilang iya. Makan sebelum tidur bisa membuat Bunda lebih sulit tertidur bahkan memicu mulas pada malam hari. Belum lagi, makan saat Bunda lelah dapat menyebabkan makan berlebihan. Hal ini akhirnya menjadi sebuah kebiasaan yang dapat menyebabkan lebih banyak masalah kesehatan di kemudian hari.

cara <a href='/search/label/tidur/?&max-results=7'>tidur</a> yang benar
Ilustrasi: www.halodoc.com

Makan dalam porsi besar sebelum tidur mungkin lebih banyak merugikan daripada menguntungkan. Penelitian menunjukkan bahwa makan sebelum tidur mempunyai beberapa risiko kesehatan. Berikut risiko habis makan langsung tidur.


Setelah makan, tubuh akan bekerja untuk mencerna makanan tersebut. Proses pencernaan ini melibatkan berbagai organ, seperti lambung, usus, dan hati. Saat tidur, tubuh akan berada dalam posisi relaks. Hal ini dapat menyebabkan aliran darah ke lambung menjadi berkurang. Akibatnya, makanan akan lebih lama dicerna dan dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan, seperti perut kembung, mual, dan muntah.

<a href='/search/label/risiko/?&max-results=7'>risiko</a> gangguan pencernaan
Ilustrasi: www.megainsurance.co.id

Penyakit asam lambung (GERD) merupakan kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan. GERD dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya kebiasaan tidur setelah makan. Saat tidur, katup yang menghubungkan lambung dan kerongkongan akan menjadi lebih rileks. Hal ini dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan dan menimbulkan iritasi.


Tidur setelah makan dapat menghambat tubuh dalam membakar kalori. Hal ini karena tubuh akan fokus pada proses pencernaan dan tidak akan membakar kalori untuk menghasilkan energi. Jika kebiasaan ini dilakukan secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko obesitas. Obesitas merupakan faktor risiko berbagai penyakit kronis atau berbahaya, seperti diabetes, jantung, dan stroke.

<a href='/search/label/risiko/?&max-results=7'>risiko</a> obesitas
Ilustrasi: muysaludable.sanitas.es

Makan terlalu dekat dengan waktu tidur dapat mengganggu tidur Bunda, apalagi jika dalam jumlah banyak. Penelitian menunjukkan bahwa semakin dekat seseorang makan sebelum tidur, semakin besar kemungkinannya untuk terbangun sepanjang malam. Makan juga memicu pelepasan insulin, hormon yang membantu tubuh Bunda menggunakan makanan untuk energi. Proses ini dapat menggeser ritme sirkadian tubuh dengan memberi tahu otak untuk tetap terjaga dan mengganggu kemampuan Bunda agar bisa tertidur.


Sebagai pedoman umum, ahli gizi akan meminta Bunda menunggu sekitar tiga jam untuk tidur setelah makan. Misalnya saja, jika Bunda makan malam pada jam 6 sore, usahakan menunggu untuk tidur hingga pukul 21:00. Hal ini memungkinkan saluran pencernaan bekerja dengan baik dan memberi waktu bagi isi perut Bunda berpindah ke usus kecil. Sistem sirkadian tubuh Bunda mempersiapkan tubuh agar lebih efisien dalam mencerna, menyerap, dan memetabolisme makanan pada awal hari. Untuk itu, waktu terbaik adalah mengonsumsi makanan dalam jumlah besar pada paruh pertama hari itu. Kemudian makan makanan bergizi dalam jumlah kecil pada malam hari, beberapa jam sebelum tidur.


Jadi, tidak ada alasan baik untuk Bunda habis makan langsung tidur ya.


HALAMAN SELANJUTNYA:

Tidak ada komentar