Keuntungan dan Kekurangan Investasi Emas yang Perlu Diketahui
Ilustrasi: www.klikmania.net |
Investasi emas memiliki berbagai macam bentuk. Tidak harus dalam bentuk menyimpan emas fisik, berinvestasi emas dapat dilakukan secara online. Emas dalam bentuk fisik, misalnya berupa emas batangan, perhiasan, hingga koin. Sementara investasi emas dalam bentuk online bisa dilakukan melalui berbagai aplikasi investasi atau e-commerce, seperti Pegadaian Digital, Indogold, Tokopedia Emas, dan lainnya.
Ilustrasi: aineshity.blogspot.com |
Berbeda dengan instrumen investasi lainnya yang rentan, nilai emas justru tahan terhadap fluktuasi ekonomi, seperti inflasi dan resesi. Secara historis, emas menjadi lindung nilai yang sangat baik terhadap inflasi lantaran harganya yang cenderung naik ketika biaya hidup meningkat. Dalam jangka pendek harga emas memang bergerak fluktuatif. Namun, dalam jangka panjang nilai emas cenderung bergerak naik. Kenaikan harga emas umumnya di atas rata-rata inflasi. Oleh karena itu, menabung emas sangat cocok untuk investasi jangka panjang.
Salah satu keuntungan investasi emas adalah likuiditas yang tinggi. Emas sangat mudah dikonversikan dalam bentuk uang tunai ketimbang instrumen investasi lainnya. Di sisi lain, pasar emas sangat besar dan mudah diakses sehingga emas dapat diperjualbelikan dengan mudah, bahkan ketika kondisi pasar lain sedang sulit. Bila jenis investasi lainnya akan dikenai biaya bunga ketika dicairkan, hal ini tidak berlaku pada investasi emas. Oleh karena itu, ketika melakukan transaksi penjualan, nilai emas yang dicairkan tidak berkurang karena potongan-potongan tertentu.
Ilustrasi: www.invesnesia.com |
Berinvestasi emas tidak membutuhkan dana yang besar. Pembelian emas fisik, seperti di Antam dapat dilakukan dengan satuan terkecil 0,5 gram yang saat ini di kisaran Rp600.000. Bahkan, kini investasi emas bisa dilakukan dengan modal mulai Rp50.000 melalui program tabungan emas digital, seperti di Pegadaian.
Keuntungan investasi emas lainnya adalah minimnya risiko lantaran harganya yang cenderung stabil dan naik. Selain itu, emas juga kebal terhadap inflasi. Emas fisik juga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama tanpa mengalami perubahan fisik dan kualitas. Portofolio investasi yang terdiversifikasi akan mengurangi risiko investasi. Emas logam mulia dinilai cocok dijadikan sebagai diversifikasi aset. Hal ini lantaran emas berkolerasi negatif dengan instrumen investasi lain berisiko tinggi, seperti saham. Ketika pasar saham turun, nilai emas justru naik. Investasi emas dapat mengurangi volatilitas dan risiko portofolio investasi secara keseluruhan.
Tidak ada komentar
Posting Komentar