Kisah Inspiratif: Pria di California Sembuh dari HIV dan Kanker Darah
Paul Edmonds, seorang pria berusia 68 tahun di California, Amerika Serikat, telah menjadi orang kelima di dunia yang berhasil sembuh dari Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan kanker darah. Hal ini merupakan kabar yang menggembirakan dan memberikan harapan baru bagi penderita HIV dan kanker darah di seluruh dunia.
Ilustrasi: www.fenews.co.uk |
Paul pertama kali didiagnosis mengidap HIV-AIDS pada tahun 1988. Pada saat itu, banyak temannya yang meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Namun, melalui perawatan dan pengobatan yang intensif selama bertahun-tahun, Paul berhasil mengalahkan HIV dan mendapatkan remisi kanker darah yang pernah ia derita.
Ilustrasi: bukalapak.com |
Sejak tahun 1997, Paul telah menjalani terapi antiretroviral yang bertujuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. Terapi ini tidak hanya membuat virus HIV tidak terdeteksi dan tidak menular, tetapi juga memberikan harapan bagi penderita untuk hidup normal.
Ilustrasi: mhomecare.co.id |
Selain terapi antiretroviral, Paul juga menjalani terapi pre-exposure prophylaxis (PrEP) sejak tahun 2012. Obat ini efektif dalam mengurangi risiko penularan HIV melalui hubungan seksual hingga 99 persen. Dengan kombinasi terapi ini, Paul tetap bisa menjalani kehidupan normal meskipun virus HIV masih ada di dalam tubuhnya.
Ilustrasi: www.royalprogress.com |
Pada tahun 2018, Paul juga didiagnosis mengidap kanker darah atau leukemia. Ia menjalani perawatan kemoterapi untuk mengatasi kondisi tersebut. Setelah itu, Paul mendapatkan terapi sel punca yang melibatkan penggantian sel punca yang rusak akibat kemoterapi dengan sel punca sehat dari donor.
Ilustrasi: jeda.id |
Dokter menemukan donor dengan mutasi genetik langka yang resisten terhadap HIV. Donor tersebut memiliki dua salinan mutasi genetik langka yang disebut CCR5 delta-3, yang membuat orang kebal terhadap HIV. Hanya satu hingga dua persen populasi yang mengalami mutasi ini.
Ilustrasi: www.kompas.com |
Untuk dianggap benar-benar sembuh, Paul harus menghentikan terapi antiretroviral selama lima tahun. Saat ini, ia telah memasuki tahun yang ke lima sejak terakhir kali mengonsumsi obat tersebut. Kesembuhan Paul menjadi bukti bahwa dengan perawatan yang tepat dan dukungan yang memadai, HIV dan kanker darah bukan lagi kalimat mati.
Tidak ada komentar
Posting Komentar