Pengaruh Perang dalam Pemilu Rusia
Illustration: www.detik.com |
Presiden Vladimir Putin, yang saat ini berusia 71 tahun, memfokuskan kampanyenya pada janji untuk memenuhi tujuannya di Ukraina. Ia menggambarkan konflik tersebut sebagai pertempuran melawan Barat demi kelangsungan hidup Rusia dan 146 juta penduduknya. Dalam pidato kenegaraannya bulan lalu, Putin menuduh Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO-nya "membutuhkan ruang yang bergantung, semakin berkurang, dan sekarat menggantikan Rusia sehingga mereka dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan."
Illustration: www.atlanticcouncil.org |
Ukraina dan sekutunya menggambarkan invasi Rusia ke Ukraina sebagai tindakan agresi yang tidak beralasan. Mereka mengecam tindakan Rusia dan menyebutnya sebagai konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Ukraina juga menolak klaim Rusia bahwa invasi tersebut dilakukan untuk melindungi penutur bahasa Rusia di Ukraina timur dan menghindari ancaman keamanan besar bagi Moskow.
Putin menyatakan bahwa pasukan Rusia lebih unggul setelah serangan balasan Ukraina tahun lalu. Ia memuji pasukannya yang bertempur di Ukraina dan berjanji menjadikan mereka elit baru Rusia. Namun, masyarakat awam Rusia hanya mengetahui sedikit tentang banyaknya kemunduran yang dialami militer mereka dalam perang tersebut, karena banyaknya korban yang tidak terlihat dan media pemerintah hanya memberitakan keberhasilan Moskow.
Illustration: homecare24.id |
Ketahanan perekonomian Rusia dalam menghadapi sanksi berat dari Barat merupakan faktor besar di balik kekuasaan Putin. Perekonomian Rusia diperkirakan tumbuh 2,6% tahun ini, dibandingkan dengan perkiraan ekspansi 0,9% di Eropa. Meskipun inflasi diperkirakan lebih dari 7%, pengangguran tetap rendah. Industri militer juga menjadi mesin pertumbuhan utama, dengan pabrik-pabrik pertahanan memproduksi rudal, tank, dan amunisi. Selain itu, Putin juga berjanji untuk memberikan hipotek murah yang disubsidi oleh pemerintah dan meningkatkan dana pemerintah untuk layanan kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, dan olahraga.
Banyak pengamat memperkirakan bahwa Putin akan memperketat kebijakannya dan meningkatkan perang. Kremlin bisa saja meluncurkan putaran lain mobilisasi pasukan cadangan untuk meningkatkan jumlah pasukan militernya dan mencoba memperluas jangkauannya dalam serangan baru yang besar. Dalam hubungan Moskow dengan China, India, dan negara-negara Selatan, kemenangan Putin dalam pemilu akan membantu memperkuat aliansi yang sudah ada dengan memperkuat pesan kontrol kuatnya atas politik Rusia.
Tidak ada komentar
Posting Komentar