Pentingnya Stimulasi Pijat pada Anak untuk Pertumbuhan dan Sensorik
Ilustrasi: pondokibu.com |
Stimulasi pijat dapat dilakukan sedini mungkin pada anak. Namun, kapan sebenarnya si kecil mulai boleh diberikan stimulasi pijat? Stimulasi pijat pada dasarnya merupakan bentuk dorongan orang tua dalam pertumbuhan anak melalui sentuhan. Organ pendengaran menjadi salah satu organ yang paling sensitif rangsangan dan memengaruhi tahap perkembangan anak.
Ilustrasi: www.babycarejogja.id |
Padahal, sebenarnya anak bisa diberikan stimulasi pijat sedini mungkin, bahkan sejak lahir untuk mendukung gerak dan sensorik si kecil. "Dari kajian literatur, pijat ini ternyata lebih banyak menguntungkan pada saat anak ini di awal kehidupannya," ujar dokter spesialis anak sekaligus Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Tengah Fitri Hartanto dalam media briefing IDAI yang digelar secara daring, Selasa (5/3).
Stimulasi pijat bisa diberikan, namun dengan catatan. Fitri mengatakan, bayi yang mendapatkan stimulasi pijat sebaiknya berada dalam kondisi stabil atau dalam artian tidak lahir dalam keadaan kurang bulan (prematur). Pada dasarnya, ada dua jenis stimulasi pijat untuk bayi. Pertama untuk bayi prematur, kedua untuk bayi cukup bulan.
Ilustrasi: away.web.id |
Khusus untuk bayi prematur, stimulasi pijat harus didampingi dokter spesialis anak karena tekniknya berisiko. Sementara stimulasi pijat bayi cukup bulan dapat dilakukan di rumah oleh orang tua, namun dengan pelatihan dan pengetahuan yang baik. "Bayi cukup bulan itu sudah relatif aman pada simulasi pijat ini. Kita sarankan melalui wajah atau dimulai pada tempat yang membuat anak nyaman," ujar dia.
Stimulasi pijat, lanjut Fitri, sebaiknya tidak dilakukan setelah minum susu atau setelah makan. Tapi, jangan juga berikan stimulasi pijat saat bayi dalam keadaan lapar. Fitri juga mengingatkan agar orang tua harus memastikan bayi dalam keadaan yang nyaman dan tidak dalam suasana hati yang berantakan.
Tidak ada komentar
Posting Komentar