Ketegangan Iran-Israel: Konflik Geopolitik yang Meningkat - xwijaya

Tidak menemukan artikel? cari disini



Ketegangan Iran-Israel: Konflik Geopolitik yang Meningkat

Ketegangan IranIsrael Konflik Geopolitik yang Meningkat
Illustration: kompas.com

Ketegangan yang Meningkat

Ketidakpastian global meningkat ketika ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel semakin memanas setelah serangkaian insiden yang terjadi antara kedua negara. Serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April, dipicu serangan balasan dari Iran ke Israel pada 13 April. Pada Jumat (19/4) dini hari, Israel dilaporkan meluncurkan rudal yang diduga ditujukan ke pangkalan udara dekat Kota Isfahan, Iran. Ketegangan ini telah menciptakan kekhawatiran dan kegelisahan di komunitas internasional.

Sejarah Ketegangan

Hubungan antara Iran dan Israel telah memburuk sejak Revolusi Islam tahun 1979. Israel menyalahkan Iran atas dukungan terhadap kelompok militan seperti Hezbollah di Lebanon dan Hamas di Jalur Gaza. Iran, di sisi lain, menuduh Israel melakukan agresi terhadap bangsa Palestina dan secara terbuka menantang keberadaannya. Ketegangan semakin meningkat sejak Iran mulai mengembangkan program nuklirnya, yang dianggap sebagai ancaman keamanan serius oleh Israel dan negara-negara Barat. Amerika Serikat menarik diri dari Kesepakatan Nuklir Iran pada 2018 dan memberlakukan kembali sanksi ekonomi yang ketat terhadap Iran, meningkatkan ketegangan di kawasan.

Proksi-Konflik di Timur Tengah

Ketegangan antara Iran dan Israel juga memperkuat proksi-konflik di seluruh Timur Tengah. Iran terlibat dalam konflik Suriah, mendukung pemberontakan Houthi di Yaman, dan memiliki pengaruh di Irak. Sebaliknya, Israel dituduh melakukan serangan udara terhadap pos-pos militer Iran di Suriah dan mendukung kelompok oposisi Iran. Ketegangan ini memiliki konsekuensi serius bagi stabilitas regional dan global. Timur Tengah yang sudah bergejolak menjadi semakin rentan terhadap eskalasi konflik yang lebih besar, dengan potensi melibatkan kekuatan-kekuatan besar seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok.


source : kompas.com

Tidak ada komentar