Konflik Iran-Israel Mengancam Ekonomi Global
Illustration: finance.detik.com |
Konflik Iran-Israel Mengguncang Dunia Internasional
Konflik antara Iran dan Israel telah mengguncang dunia internasional dan memicu eskalasi konflik di Timur Tengah. Hal ini juga berdampak negatif pada berbagai sektor dan perekonomian global. Guru Besar Ilmu Ekonomi dan Ekonom Pendiri Indef, Didik J. Rachbini, menekankan perlunya mengantisipasi dampak konflik ini terhadap perekonomian nasional. Faktor-faktor yang dapat meredakan situasi masih sangat sedikit, sehingga perlu dirumuskan kebijakan mitigasi untuk menghadapinya.
Potensi Gejolak Ekonomi di Masa Mendatang
Didik juga memperingatkan Presiden terpilih Prabowo Subianto tentang potensi gejolak ekonomi yang mungkin terjadi di masa mendatang. Konflik ini akan menjadi beban tambahan bagi pemerintahan baru. Oleh karena itu, ia menyarankan agar pemerintah tidak hanya terpaku pada target sasaran ekonomi yang tinggi atau visi-misi besar yang dijanjikan selama kampanye. Yang terpenting adalah menjaga daya tahan dan daya beli masyarakat. Menghindari tingkat pengangguran yang tinggi dan menjaga inflasi serta harga-harga kebutuhan pokok, merupakan kebijakan utama yang harus dijalankan.
Kebijakan Prioritas untuk Melindungi Golongan Bawah
Pemerintah dan Bank Indonesia perlu bekerja sama untuk menjaga daya beli masyarakat dengan mengendalikan harga-harga atau inflasi. Pengawasan harga-harga kebutuhan pokok rakyat harus dilakukan secara intensif dan berkelanjutan.
Kebijakan fiskal yang baik dan berhati-hati akan membantu masyarakat bawah dan rentan melalui pengeluaran produktif. Pemerintah harus mengendalikan proyek besar dan menghindari populisme yang berlebihan.
Sektor dalam negeri merupakan bagian terbesar dari ekonomi Indonesia. Meskipun situasi eksternal tidak stabil, menjaga ekonomi dan usaha dalam negeri, terutama usaha menengah kecil, sangat penting dalam masa-masa sulit ini.
Kebijakan perdagangan luar negeri perlu diarahkan ke kawasan yang sedikit terpengaruh oleh konflik, seperti mitra dagang di Jepang, Cina, ASEAN, dan India.
Kesimpulannya, konflik antara Iran dan Israel berpotensi mengancam ekonomi global. Pemerintah Indonesia, khususnya Presiden terpilih, perlu mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menghadapi dampak dari konflik ini. Prioritas utama adalah menjaga daya tahan dan daya beli masyarakat, serta melindungi golongan bawah dan rentan. Kebijakan pengendalian harga-harga dan inflasi, kebijakan fiskal yang bijaksana, mempertahankan produktivitas dunia usaha dalam negeri, dan mengarahkan kebijakan perdagangan ke kawasan yang stabil, merupakan langkah-langkah yang harus diambil.
Tidak ada komentar
Posting Komentar