Pasar Gembrong: Bertahan di Tengah Gempuran Toko Online - xwijaya

Tidak menemukan artikel? cari disini



Pasar Gembrong: Bertahan di Tengah Gempuran Toko Online

Pasar Gembrong Bertahan di Tengah Gempuran Toko Online
Illustration: finance.detik.com

Pasar Gembrong vs Toko Online


Pusat penjualan mainan di Jakarta, Pasar Gembrong, masih bertahan di tengah gempuran toko-toko online. Terletak di seberang Mall@Bassura di Jl. Jend. Basuki Rachmat Jatinegara, Jakarta Timur, pasar ini masih menjual berbagai jenis mainan. Meskipun pasar online sedang populer, Pasar Gembrong tetap memanfaatkan platform media sosial seperti TikTok untuk mempromosikan produknya. Promosi melalui TikTok terbukti ampuh dalam mendatangkan pelanggan, bahkan sejumlah pedagang datang ke Pasar Gembrong berkat menonton video live TikTok.


Penjualan di Pasar Gembrong


Toko mainan di Pasar Gembrong seperti toko Aan menjual berbagai jenis mainan mulai dari motor mini, mobil mini, sepeda listrik, mobil remote control, dan lainnya. Harga produk yang dijual bervariasi mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Selama bulan Ramadan dan pasca hari Lebaran, omzet di Pasar Gembrong tidak banyak berubah, bahkan mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh pandemi COVID-19. Toko di Pasar Gembrong mampu meraih omzet harian antara Rp 600 ribu hingga Rp 5 juta.


Toko Mainan Offline


Di Pasar Gembrong, ada juga penjaga mainan lainnya seperti Ade yang hanya mengandalkan toko offline dan tidak membuka platform online. Namun, Ade masih menerima pesanan secara online melalui aplikasi WhatsApp untuk pengiriman di sekitar Jabodetabek. Ade mengaku bahwa penjualan mainan setelah Lebaran bisa mencapai Rp 20 juta per hari, sedangkan sebelum hari raya Idul Fitri, rata-rata penjualan per hari adalah Rp 2 juta. Meskipun ada pesaing dari toko online, Ade tetap bertahan dengan strategi penjualan offline yang efektif.


Tantangan bagi Penjual Mainan


Maulana, penjual mainan bus telolet di Pasar Gembrong, mengaku terpengaruh dengan kehadiran pesaing dari toko online. Meskipun sudah mencoba merambah ke pasar online, usaha Maulana kurang membuahkan hasil. Omzet penjualannya meningkat 70% saat Ramadan dibandingkan hari biasa, dengan rata-rata pendapatan per hari mencapai Rp 2 juta. Meskipun menghadapi tantangan dari toko online, penjual mainan di Pasar Gembrong tetap bertahan dan berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.




Tidak ada komentar