Illustration: validnews.id

Aedes Aegypti

Aedes aegypti adalah nyamuk kecil berwarna hitam yang bertindak sebagai vektor demam kuning dan beberapa penyakit virus lainnya. Mereka menggigit manusia dan mamalia lain pada siang hari, terutama dua jam setelah matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari terbenam. Aedes aegypti memiliki kebiasaan menggigit tanpa terlihat atau terdengar, sulit untuk diketahui keberadaannya. Mereka juga memiliki sifat licin dan tidak terdeteksi saat menggigit.

Aedes Albopictus

Aedes albopictus juga bertindak sebagai vektor penyakit demam berdarah dan beberapa virus lainnya. Mereka memiliki penampilan dengan pita putih di kaki dan tubuhnya, menyerupai corak harimau. Aedes albopictus menggigit manusia dan hewan peliharaan pada siang hari. Mereka berkembang biak di tempat-tempat yang tergenang air, seperti ban bekas dan wadah lainnya. Pengendalian Aedes albopictus bergantung pada penghancuran tempat-tempat bertelur.

Perbedaan Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus

Aedes aegypti memiliki sepasang garis-garis putih memanjang dan tanda berbentuk kecapi putih di dada, sedangkan Aedes albopictus memiliki sisik putih di dada yang membentuk garis longitudinal median. Selain itu, clypeus atau bagian depan kepala Aedes aegypti memiliki bercak bersisik putih, sedangkan Aedes albopictus tidak memiliki sisik putih pada clypeus.

Aedes aegypti suka bersarang dan bertelur di tempat yang lembab di dalam rumah, seperti bak mandi, talang air, atau vas bunga. Mereka juga bisa bersembunyi di kolong tempat tidur atau ruangan minim cahaya. Aedes albopictus lebih suka berada di luar ruangan, ditemukan di area kebun atau pinggir hutan.

Aedes aegypti memiliki kebiasaan aktif di pagi hari dan sore menjelang malam dengan jarak terbang setinggi 100 meter dan sejauh 400 meter. Aedes albopictus memiliki jarak terbang yang lebih jauh, mencapai sejauh 400 hingga 600 meter dengan ketinggian terbang kurang dari 200 meter. Mereka cenderung aktif di luar ruangan, sering ditemukan di area kebun atau pinggir hutan.