Petir Menyambar-nyambar Burj Khalifa Di Tengah Badai di Dubai
Illustration: republika.id |
Badai Mengakibatkan Hujan dengan Tingkat Curahan Selama Lebih dari Satu Setengah Tahun
Petir menyambar-nyambar Burj Khalifa, gedung yang merupakan bangunan tertinggi manusia bersamaan dengan datangnya badai di Dubai, Uni Emirat Arab, sejak Senin (15/4/2024) malam. Badai tersebut mengakibatkan hujan dengan tingkat curahan selama lebih dari satu setengah tahun di kota gurun itu. Hanya dalam beberapa jam, badai membanjiri jalan raya dan banyak bangunan di Dubai, menyebabkan kerusakan dan kekacauan di berbagai tempat.
Tujuh Operasi Penyemaian Awan Telah Terjadi Sebelum Badai Terjadi
Sebelum badai terjadi, tujuh operasi penyemaian awan telah dilakukan. Operasi penyemaian awan ini bertujuan untuk menghasilkan hujan buatan dan mengurangi kekeringan di Dubai. Namun, tampaknya operasi ini tidak berhasil mengontrol curah hujan yang terjadi. Badai yang terjadi di Dubai ini dikategorikan sebagai langka, mengingat wilayah ini jarang mengalami hujan dengan tingkat curahan yang tinggi.
Banjir Mengakibatkan Kerusakan dan Kekacauan di Berbagai Tempat
Akibat banjir yang terjadi, banyak bangunan dan infrastruktur di Dubai mengalami kerusakan. Jalan raya menjadi tidak bisa dilalui akibat genangan banjir yang tinggi. Banyak kendaraan yang terjebak dan tidak dapat bergerak. Selain itu, banjir juga menyebabkan gangguan pada pasokan listrik dan air bersih di beberapa wilayah. Pihak berwenang sedang berupaya untuk memulihkan situasi dan membantu warga yang terdampak banjir.
Tidak ada komentar
Posting Komentar