Sejarah Desa Rhee di Kabupaten Sumbawa - xwijaya

Tidak menemukan artikel? cari disini



Sejarah Desa Rhee di Kabupaten Sumbawa

Sejarah Desa Rhee di Kabupaten Sumbawa
Illustration: kabarsumbawa.com

Penelusuran Sejarah Desa Rhee

Sebuah buku tentang sejarah Desa Rhee, Kecamatan Rhee, Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB akan segera terbit. Buku ini merupakan hasil kerjasama antara Kepala Desa Rhee, Edy Firmansyah, NL.P., S.H., dengan dua peneliti dari Universitas Samawa (Unsa), Dr. Juanda, S.S., M.Pd., dan Dr. Suharli, M.Pd.

Kegiatan riset untuk menelusuri asal usul dan sejarah Desa Rhee telah berlangsung dari Desember 2023 hingga April 2024. Tujuan dari riset ini adalah untuk mengungkap sejarah Desa Rhee dan menjaga warisan tersebut agar tetap dikenal oleh generasi selanjutnya.

Focus Group Discussion (FGD)

Untuk menyempurnakan pencatatan sejarah lokal, tim peneliti mengadakan Focus Group Discussion (FGD) untuk memperoleh masukan dari berbagai pihak. FGD ini dihadiri oleh Dea Guru Syukri Rahmat, Ketua Dewan Syara’ Lembaga Adat Tanah Samawa (LATS), serta lebih dari 40 tokoh dari berbagai generasi.

Pada FGD tersebut, Dr. Juanda sebagai Ketua Periset memaparkan temuannya. Berdasarkan penelusuran, Desa Rhee telah terbentuk sejak tahun 1654. Temuan ini kemudian diberi catatan oleh Dea Guru Syukri Rahmat. Menurutnya, tahun 1615 yang dikemukakan sebelumnya kurang dapat diterima karena tidak berdekatan dengan terbentuknya Kesultanan Sumbawa.

Kepemimpinan Desa Rhee

Dalam periode 1654-1908, Desa Rhee dipimpin oleh beberapa kepala desa, seperti Nyaka Kuling Haluan, Nyaka Bandar Umar, dan Nyaka Sompa Sano. Nyaka adalah sebutan untuk kepala kampung yang dipilih oleh warganya. Setelah kemerdekaan Indonesia, kepemimpinan Desa Rhee dipegang oleh orang yang bukan berasal dari darah kesultanaan.

Beberapa kepala desa yang pernah memimpin Desa Rhee antara lain Abdul Majid, Tojang, H.Moestaram Bangkalan, Dawid Adal Aji, Ramli, Hadi Anto, Burhanuddin, Ali Rida, Halidi, dan Edy Firmansyah, NL.P., S.H.

Hasil FGD ini akan ditindaklanjuti dengan melakukan revisi sesuai masukan dari Dea Guru Syukri Rahmat dan para peserta. Setelah revisi selesai, draf buku akan diserahkan kepada mitra untuk diterbitkan.


Tidak ada komentar