Serangga Punah: Dampak dan Cara Mencegah Kepunahan
Illustration: detik.com |
Serangga, Hewan Kecil yang Penting dalam Kehidupan
Serangga adalah hewan kecil yang mungkin kelihatan tidak penting atau bahkan beberapa serangga dianggap pengganggu bagi manusia. Namun jika punah, ternyata ini memberi dampak ke kehidupan di Bumi. Faktanya, serangga mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-sehari untuk menjaga ekosistem dan manusia. Misalnya, serangga melakukan penyerbukan untuk tanaman, sebagai sumber makanan hewan lain, mengelola sampah, dan lainnya. Mirisnya, pada saat ini, ada kemungkinan serangga dapat punah lebih cepat karena penurunan populasi yang diakibatkan oleh perubahan manusia terhadap lingkungan.
Penurunan Jumlah Serangga Memicu Kepunahan
Seorang peneliti pasca doktoral di University of Nevada, Reno, yaitu Eliza Grames mengungkapkan bahwa ada banyak hal yang dapat berkontribusi dalam penurunan jumlah serangga. Namun secara pasti, penurunan serangga diakibatkan oleh tindakan manusia terhadap lingkungan seperti hilangnya habitat melalui deforestasi dan urbanisasi, penggunaan pestisida, kekeringan dan perubahan lingkungan, kebakaran hutan dan badai, serta adanya spesies invasif. Para ilmuwan menyatakan bahwa ini adalah 'kiamat serangga' dan memungkinkan serangga bisa punah lebih cepat dari yang kita pikirkan sehingga menimbulkan masalah ekosistem Bumi.
Apa yang Terjadi Apabila Serangga Punah?
Penurunan populasi serangga dapat mengakibatkan kepunahan pada, bahkan ilmuwan menyatakan penurunan ini adalah kiamat serangga. Apa yang terjadi apabila serangga punah dalam kehidupan? Berikut beberapa hal yang mungkin terjadi apabila serangga punah, yaitu:
Diketahui bahwa 75% penyerbukan dilakukan oleh serangga seperti lebah, kupu-kupu, ngengat, dan lainnya. Apabila serangga punah maka proses penyerbukan tidak berjalan dengan baik. Oleh karena itu akan mengganggu reproduksi tumbuhan sekaligus stabilitas ekosistem karena menurunnya keanekaragaman hayati.
Serangga merupakan sumber makanan bagi hewan lain seperti kelelawar, burung, mamalia, ikan, dan lainnya. Dengan menjadi rantai makanan yang tidak tergantikan, serangga yang punah akan menyebabkan spesies lain juga punah.
Beberapa serangga memiliki peranan dalam mengurai sampah, seperti kumbang kotoran sebagai dekomposer dari kotoran maupun hewan yang membusuk, rayap sebagai pengurai kayu dan bahan organik lainnya. Serangga lainnya mempunyai peranan yang penting untuk mengelola sampah serta mendaur ulang sehingga menjadi nutrisi yang dapat digunakan organisme lain. Jika serangga punah, maka mengakibatkan terjadinya penumpukan sampah.
Cara untuk Mencegah Kepunahan Serangga
Dikutip dari BBC Science Focus, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar mencegah kepunahan serangga terjadi, yaitu sebagai berikut:
Pestisida adalah salah satu faktor yang menyebabkan kepunahan serangga, oleh karenanya dengan mengurangi penggunaan pestisida baik konsumen maupun petani. Hal itu mampu mencegah kepunahan serangga.
Serangga-serangga akan kedatangan di halaman dengan rumput yang tidak dipotong, seperti kumbang, ngengat, lalat, dan sebagainya. Sebagian besar serangga tersebut datang karena pada tempat tersebut terdapat makanan atau sebagai tempat tinggalnya.
Pestisida dan Herbisida dapat merusak tempat tinggal serangga dan menyebabkan kematian pada serangga, oleh karenanya kita dapat mencegah hal-hal dalam penggunaan pestisida dan herbisida.
Biasanya anak-anak takut pada serangga sehingga mereka langsung memburu sampai serangga tersebut mati. Namun, ternyata kita dapat memanfaatkan rasa keingintahuan anak-anak yang tinggi itu terhadap serangga.
Dengan bergabung dengan kelompok Alam, kita bisa menciptakan kawasan yang kaya bunga, pepohonan, semak. Hal tersebut akan menyediakan tempat perkembangbiakan bagi serangga seperti capung, kupu-kupu, ataupun lainnya.
Menjaga taman bunga dan ruang hijau dengan tidak memotong dan tidak menyemprot menggunakan herbisida, bisa membuat tempat tersebut sebagai sumber makanan bagi serangga penyerbuk.
Tidak ada komentar
Posting Komentar