Wow, Inilah 5 Film yang Menginspirasi Wanita seperti Kartini
Illustration: detik.com |
Film Kartini
Film ini dibintangi Dian Sastrowardoyo Ayushita, hingga Acha Septriasa. Sesuai judulnya film ini berkisah pahlawan wanita Indonesia bernama Kartini. Di medio 1900-an saat Indonesia menjadi jajahan Belanda, perempuan tidak diperbolehkan mengenyam pendidikan, lantas Kartini memperjuangkan kesetaraan bagi perempuan.
3 Srikandi
3 Srikandi dibintangi oleh aktor dan aktris kenamaan Indonesia seperti Bunga Citra Lestari, Chelsea Islan, Tara Basro, dan Reza Rahardian. 3 Srikandi mengambil kisah 3 pemanah Indonesia yang bertanding di Olimpiade Seoul pada tahun 1988, dimana 3 pemanah wanita asal Indonesia menciptakan sejarah usai mendapat medali pertama bagi negara Indonesia. Film ini juga menceritakan latar belakang masing-masing pemanah dengan tantang yang harus mereka hadapi sebelum memenangkan Olimpiade Seoul di tahun 1988.
Sokola Rimba
Film dengan genre drama biografi itu berdurasi 90 menit. Penonton akan dibawa ke dalam perjalanan Butet Manurung dari seorang antropolog, pendidik, hingga aktivis saat ia bekerja dengan masyarakat adat Orang Rimba yang tinggal di hutan Bukit Duabelas, Jambi.
Yuni
Film Yuni dibintangi oleh Arawinda Kirana, Kevin Ardilova, Dimas Aditya hingga Ayu Laksmi. Yuni, berkisah seorang anak SMA yang mulai menyadari ketika mimpinya semakin besar, maka dunia sekitarnya semakin sempit. Pasalnya Yuni memiliki harapan besar untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi namun ada halangan yakni stigma tak boleh menolak lebih dari dua lamaran, jika tidak, kamu tidak akan pernah menikah. Hingga pada akhirnya gurunyanya lah menjadi orang ketiga yang melamarnya.
Before, Now & Then
Film Ini dibintangi oleh Happy Salma, Laura Ibnu Jamil, Rieke Dyan Pitaloka dan Arswendy Bening Swara. Film ini diadaptasi dari novel biografis tentang Raden Nana Sunani karya Ahda Imran berjudul Jais Darga Namaku. Before, Now & Then berkisah perempuan Sunda bernama Raden Nana Suhani, yang hidup di era 1940 - 1960, yang kehilangan suami, hingga menikah lagi dengan pria kaya, namun lantaran budaya patriarki yang kental ia selalu dipandang rendah oleh suaminya. Hingga suatu saat Nana mengetahui suaminya memiliki perempuan simpanan. Siapa sangka sosok simpanan suaminya itu justru menjadi orang yang memiliki satu tujuan untuk meraih kemerdekaan perempuan.
Tidak ada komentar
Posting Komentar