Illustration: kabarselebes.id

Pelestarian Satwa Liar di Sulawesi Tengah

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah bekerja sama dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) telah berhasil melepasliarkan puluhan satwa liar endemik Sulawesi ke alam bebas. Pelepasliaran ini dilakukan di Taman Wisata Alam (TWA) Tokobae, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Sulawesi Tengah.

Jenis Satwa yang Dilepasliarkan

Satwa yang dilepasliarkan adalah kera hitam Sulawesi (Macaca tonkeana) dan elang bondol (Haliastur indus). Populasi kera hitam Sulawesi di seluruh dunia hanya sekitar 3.000 ekor, dan terdapat 7 jenis spesies di Sulawesi. Kera hitam Sulawesi yang dilepasliarkan sebelumnya berkeliaran di sekitar permukiman warga di Desa Labota, Bahodopi, Morowali. BKSDA bekerja sama dengan PT IMIP untuk memindahkan kera-kera tersebut ke TWA Tokobae yang merupakan habitat yang lebih ideal bagi mereka. Selain itu, BKSDA juga melepasliarkan 3 ekor elang bondol yang dilindungi di Indonesia.

Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Pelepasliaran satwa liar di TWA Tokobae adalah salah satu upaya BKSDA untuk melestarikan keanekaragaman hayati di Sulawesi Tengah. BKSDA bekerja sama dengan pemerintah daerah, LSM, dan masyarakat untuk melakukan kegiatan pelestarian lainnya, seperti patroli hutan, edukasi lingkungan, dan pengembangan ekowisata. PT IMIP juga berkomitmen mendukung upaya pelestarian ini dengan mengalokasikan dana CSR. Melalui kerjasama yang baik, diharapkan populasi satwa liar di Sulawesi Tengah dapat terjaga dan lestari.